Senin, 27 Juli 2020

IMAN KEPADA KITAB KITAB ALLAH (PERTEMUAN KE-2 )

Kompetensi Dasar
Beriman kepada kitab suci kitab suci yang diturunkan Allah, SWT

1. Menerapkan perilaku beriman kepada kitab-kitab Allah
2. Menunjukkan perilaku beriman kepada kitab kitab Allah
3. Menjelaskan Hikmah beriman kepada kitab kitab Allah




C.   Al Qur’an sebagai Kitab Suci Umat Islam.
Al qur’an di turunkan Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikan Jibril itu tidak sekaligus, melainkan berangsur-angsur yang waktu turunnya selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari. Terdiri dari 30 Juz, 114 Surah, 6.666 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf. Turunnya Al qur’an disebut Nuzulul Qur’an. Wahyu pertama berupa surah Al Alaq ayat 1-5 di turunkan pada malam tanggal 17 Ramadhan tahun 610 M di gua Hira ketika nabi Muhammad SAW sedang berkhalwat (bersemedi). Pada saat itu pula nabi Muhammad SAW dinobatkan sebagai rasul atau utusan Allah SWT untuk menyampaikan risalahnya kepada seluruh umat pada usia 40 tahun. Sedangkan ayat yang terakhir turun adalah surah Al maidah ayat 3. Ayat tersebut turun pada tanggal 9 Dzulhijah tahun ke 10 Hijriah di padang Arafah ketika beliau sedang menunaikan ibadah haji wada (haji perpisahan), karena beberapa hari setelah menerima wahyu tersebut nabi Muhammad SAW wafat.

Al qur’an sebagai kitab suci yang terakhir selalu dijaga kemurnian dan keasliannya oleh Allah SWT sampai akhir zaman. Sebagaimana di jelaskan dalam firman Allah SWT berikut ini.
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al qur’an, dan Sesungguhnya
Kami benar-benar memeliharanya.” (QS Al Hijr : 9)
Dalam ayat lain juga di jelaskan bahwa Al qur’an terjamin kebenarannya dan dapat di pertanggung jawabkan kemurniannya, terhindar dari unsure-unsur pemalsuan. Terkait dengan hal itu, Allah SWT berfirman dalam Al qur’an surah Al isra berikut.
Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, Sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.”. (QS Al Israa’ : 88)
Dalam kehiduapan sehari-hari, banyak problema kehidupan yang tidak dapat di atasi oleh manusia karena sikap mereka. Berbagai macam jenis penyakit timbul tanpa di ketahui cara pengobatannya, terjadinya bencana tidak di sangka-sangka, terjadinya gejolak sosial, dan sebagainya. Semua itu merupakan dampak sikap manusia yang meninggalkan Al qur’an.

Sebagai kitab suci umat muslim, Al qur’an memiliki beberapa keutamaan dan keistimewaan disbanding kitab-kitab yang di turunkan sebelumnya. Keutamaan kitab suci Al qur’an tersebut antara lain sebagai berikut.
Al qur’an memiliki isi kandungan yang paling lengkap dan sempurna, berlaku sepanjang masa, berlaku untuk selurh umat manusia tanpa pembatas antara suku, bangsa, dan umat atau kalangan tertentu. Kelengkapan dan kemurnian kitab suci Al qur’an mendapat jaminan dari Allah SWT.
Al qur’an tidak akan pernah bisa dimasuki oleh ide-ide manusia yang ingin menyimpangkannya karena Allah SWT sendiri yang menjaganya. Al qur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan. Hal ini terbukti dengan adanya penemuan baru hasil reset ilmu pengetahuan modern yang membenarkan pernyataan-pernyataan dalam Al qur’an, seperti penciptaan manusia dan alam semesta. Al qur’an mengandung ilmu pengetahuan yang tinggi dan luas, sehingga setiap muslim yang sungguh-sungguh mempelajari dan mengamalkan isinya akan di angkat oleh Allah derajatnya. Al qur’an mengandung semua hokum yang sesuai dengan perkembangan zaman dan berlaku sepanjang masa, seperti akidah, fikih, akhlak, muamalah (pergaulan), dan tarikh (sejarah).
Masih banyak keutamaan dan keistimewaan Al qur’an yang terus menerus di peroleh manusia seiring dengan kemajuan Iptek saat ini. Oleh karena itu, sebagai kitab suci umat islam, kita harus berusaha mempelajari mengkaji Al qur’an dengan sungguh-sungguh. Insya Allah akan diperoleh berbagai keuntungan untuk hidup di dunia dan di akhirat. Karena dengan hanya membaca saja sudah merupakan ibadah kepada Allah SWT. Jika kita dapat memahami dan mengamalkannya. Dengan membaca, mempelajari, dan menggali isi kandungan ilmu pengetahuan yang ada dalam Al qur’an, akan menghilangkan kegelisahan batin, bahkan penyakit jiwa yang erat kaitannya dengan penyakit jasmani. Dengan demikian, selaku muslim haruslah menjadikan Al qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup ini, dan jangan berpedoman pada yang lainnya. Insya Allah berbagai persoalan dapat teratasi dan mendapat ridho Allah SWT.

D.   Fungsi Beriman kepada Kitab-Kitab Allah SWT.
Setiap kitab-kitab Allah SWT yang diturunkan kepada para nabi dan rasul adalah sebagai petunjuk bagi umat manusia. Kita sebagai kaum muslim mengimani dan meyakini semua kitab yang telah di turunkan Allah SWT. Sehingga dapat berfungsi dalam kehidupan kita sehari-hari, diantaranya sebagai berikut. Mempertebal keimanan kepada Allah SWT. Karena banyak hal-hal kehidupan manusia yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan akal manusia, maka kitab-kitab Allah mampu menjawab semua permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan manusia, baik yang tampak maupun yang gaib.
    Memperkuat keyakinan seseorang terhadap tugas Nabi Muhammad SAW karena dengan meyakini semua kitab Allah SWT maka akan percaya terhadap kebenarana Al qur’an dan ajaran yang di bawa oleh nabi Muhammad SAW.Menambah ilmu pengetahuan. Karena dalam semua kitab Allah SWT, disamping berisi tentang perintah dan larangan Allah SWT, juga menjelaskan tentang pokok-pokok ilmu pengetahuan untuk mendorong manusia mengembangkan dan memperluas wawasan sesuai dengan perkembangan zaman.
 Menanamkan sikap toleransi terhadap pengikut agama lain. Karena dengan beriman kepada kitab Allah, maka umat Islam akan selalu menghormati dan menghargai orang lain. Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam Al qur’an dan hadist.

E.   Sikap Mencintai Al Qur’an sebagai Kitab Allah SWT.
Apabila seorang muslim mencintai Al qur’an, maka tandanya ia senang membawanya, sering membacanya, mempelajari, dan mengamalkan isinya, bahkan jika ada orang lain menghinanya, ia siap membela demi kemuliaan Al qur’an. Dari uraian diatas, maka dapat di simpulkan bahwa sikap mencintai Al qur’an adalah sebagai berikut.
Seorang muslim yang baik adalah selalu berusaha untuk menghormati, memuliakan, dan menjunjung kitab suci Al qur’an. Senantiasa berusaha untuk membaca Al qur’an dalam segala kesempatan dikala suka maupun duka. Senantiasa berusaha untuk memahami arti dan isi kandungannya. Senantiasa berusaha mengamalkan isi kandungan, melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya, serta menjadikannya pedoman hidup. Akan tetapi, pada zaman sekarang ini tidak sedikit orang yang sudah meninggalkan Al qur’an. Diantara tanda-tandanya adalah sebagai berikut. Tidak menghormati dan menjungjung tinggi Al qur’an. Meletakkan Al qur’an di tempat yang rendah di bandingkan buku-buku yang lain. Tidak mengamalkan isi kandungan Al qur’an

Minggu, 26 Juli 2020

Fase Kehidupan Di Hari Akhir (Pertemuan -2)

Pertemuan Ke-2

Kompetensi Dasar   :
3.3. memahami makna iman kepada Hari Akhir berdasarkan pengamatan terhadap dirinya, alam sekitar, dan makhluk ciptaanNya

Indikator:
  1. Menjelaskan Proses Kehidupan Di Alma Akhirat

Proses Kehidupan Di Alma Akhirat

Allah SWT menjelaskan dalam al-Qur’an berbagai peristiwa yang akan dialami oleh setiap manusia sesudah hari akhir adalah sebagai berikut:
  1. Yaumul Barzah / Alam Kubur
Alam Barzah adalah kurun waktu (periode) di antara saat kematian manusia di dunia ini dengan saat pembangkitan (dihidupkannya kembali) manusia di Hari Pembalasan.
Alam kubur merupakan batas antara alam dunia dan alam akhirat. setiap manusia akan mengalami alam kubur, dan alam kubur bersifat sementara, yaitu menunggu datangnya hari kiamat yang kemudian dibangkitkan/ dihidupkan kembali.
Firman Allah swt
حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُوْنِ ﴿ ٩٩﴾ لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَآئِلُهَا وَمِنْ وَرَآئِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ ﴿المؤمنون:١۰۰﴾
artinya:“sehingga apabila datang kematian kepada seorang di antara mereka (yang kafir) ia berkata: “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku, agar aku berbuat amal saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.” (Allah berftrman), “Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu hanyalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh (pemisah) sampai hari mereka dibangkitkan” (QS Al-Mu’minun [23]: 99-100).

  1. Yaumul Ba’ats / Hari Kebangkitan
Yaumul Ba’ats artinya hari kebangkitan manusia dari alam kubur menuju ke padang mahsyar. Yaumul Ba’ats terjadi setelah malaikat Israfil meniup sangkakala yang kedua kalinya. Allah Swt berfirman :
يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِّيُرَوْا أَعْمٰلَهُمْ ﴿الزلزلة:٦﴾
artinya: “Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.” (QS Al Zalzalah”[99]:6)

  1. Yaumul Mahsyar / Hari dikumpulkan
Yaumul Mahsyar artinya hari dikumpulkannya manusia dari umat Nabi Adam sampai umat Nabi Muhammad Saw (umat akhir zaman) di padang mahsyar dalam keadaan bermacam-macam sesuai dengan amal perbuatannya masing-masing.
Allah Swt berfirman :
وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الْأَرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنٰهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا ﴿الكهف:  ٤٧
artinya: “Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka..” (QS Al Kahfi [18]: 47 )

  1. Yaumul Hisab / Hari Perhitungan Amal
Yaumul Hisab artinya hari perhitungan amal perbuatan manusia selama hidup di dunia. Ketika dilaksanakan hisab ini yang berbicara bukanlah mulut tetapi semua anggota badan yang menjadi saksi sehingga tidak ada satu pun perbuatan yang terlepas dari perhitungan.
Allah Swt berfirman :
اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰٓ أَفْوٰهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ ﴿يس:٦٥﴾
Artinya:”Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan” (QS.Yaasiin[36]:65)

Tahapan perhisaban pada yaumul mahsyar sebagai berikut :
  1. Merupakan Tanya jawab (QS Al Hijr: 92-94)
  2. Membaca kitab catatan amal masing-masing (QS Al Infithar: 9-14)
  3. Mendengarkan rekaman (QS Al Jatsiyah: 29)
  4. Melihat gambar dan foto-foto (QS Al Zalzalah: 6-8).

  1. Yaumul Mizan / Hari Penimbangan Amal
Yaumul Mizan artinya hari penimbangan amal baik dan buruk manusia. Ketika itu ada “Shirath” yaitu jalur penentu setiap manusia setelah dihisab dan ditimbang amal baik dan buruknya. Pada tahap ini manusia akan ditentukan masuk neraka atau masuk surga.
Bagi orang yang beriman dan beramal shaleh kelak setelah hari kiamat akan mendapat syafa’at berupa kemudahan dan keringanan dari berbagai kesulitan yang dihadapi manusia di hari kiamat. Allah Swt berfirman :
وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا ۖ وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حٰسِبِيْنَ  ﴿الأنبياء:٤٧﴾
artinya“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.”(QS Al Anbiyaa [21]:47)

  1. Shirath
Shirath adalah jembatan yang dipasang di atas neraka Jahannam dengan jalan yang sangat menakutkan, semua manusia akan melewatinya untuk menuju ke surga.
Di antara mereka ada yang melaluinya dengan sekejap mata, ada pula yang melaluinya secepat kilat, ada yang seperti angin, ada yang seperti burung, ada yang secepat lari kuda, ada juga yang berlari, atau berjalan, ada pula yang merangkak, dan ada yang diseret, semuanya berjalan sesuai dengan amalnya hingga seseorang yang berjalan dengan sinar yang hanya sebesar ibu jari kakinya. Di antara mereka ada yang diambil kemudian dilempar ke dalam neraka, barangsiapa yang dapat melewati shirath ini, maka ia masuk surga.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
 “Shirath diletakkan diatas neraka Jahannam, maka aku dan umatkulah yang kali pertama akan melewatinya.” (HR. Muslim).
  1. Surga atau Neraka
Surga adalah tempat mulia yang Allah sediakan untuk orang-orang bertaqwa pada hari kiamat nanti. Di dalamnya ada sungai-sungai yang mengalir, kamar-kamar yang megah, dan istri-istri yang cantik.
Di dalamnya terdapat apa saja yang diinginkan oleh jiwa dan disenangi oleh mata memandang, kenikmatannya tidak pernah dilihat mata, tidak pernah didengar telinga dan tidak pernah terdetik di hati manusia. Kenikmatannya tidak akan pernah habis dan punah. Mereka akan kekal dalam kenikmatan tersebut tanpa ada hentinya.
 جَزَآؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِى مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ أَبَدًا ۖ رَّضِىَ اللّٰـهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۚ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِىَ رَبَّهُۥ  ﴿البينة:٨﴾
 artinya:“Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya” (QS.Al-Bayyinah [98]:8).

Neraka adalah tempat adzab atau siksaan yang Allah sediakan untuk orang-orang kafir dan yang berbuat maksiat. Di dalamnya terdapat berbagai macam siksaan dan beragam hukuman. Penjaganya malaikat yang sangat kasar dan keras. Orang-orang kafir akan kekal di dalamnya, makanan mereka Zaqqum (sebuah pohon dalam neraka, buahnya sangat pahit dan busuk baunya), dan minuman mereka hamim (air panas yang mendidih), api dunia ini hanya merupakan satu bagian dari tujuh puluh bagian dari panasnya api Jahannam, api Jahannam lebih panas enam puluh sembilan kali dari api dunia dimana setiap bagiannya sama panasnya dengan api dunia atau lebih.
 إِنَّ اللّٰـهَ لَعَنَ الْكٰفِرِيْنَ وَأَعَدَّ لَهُمْ سَعِيْرًا ﴿٦٤﴾ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ أَبَدًا ۖ لَّا يَجِدُوْنَ وَلِيًّا وَلَا نَصِيْرًا ﴿الأحزاب:٦٥ ﴾
 artinya:“Sesungguhya Allah melaknati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala (neraka), mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.” (QS.Al-Ahzab [33]:64-65)

Rabu, 15 Juli 2020

Materi Iman Kepada Hari Akhir (Pertemuan 1)

KELAS: IX. Semester 1 
Pertemuan pertama







Kompetensi Dasar   :
3.3. memahami makna iman kepada Hari Akhir berdasarkan pengamatan terhadap dirinya, alam sekitar, dan makhluk ciptaanNya

Indikator:
  1. Menjelaskan pengertian hari akhir, dan pengertian beriman kepada hari akhir.
  2. Menyebutkan ayat al-qur’an dan hadis tentang keadaan ketika hari akhir (hari kiamat).
  3. Menjelaskan nama dan Macam macam hari akhir
A. Pengertian dan macam macam Hari Akhir 

Hari akhir atau hari kiamat adalah hari berakhirnya seluruh proses kehidupan makhluk hidup di dunia.
Beriman kepada hari akhir (hari kiamat) artinya mempercayai dengan sepenuh hati bahwa hari kiamat itu pasti akan datang dan seluruh ummat manusia akan kembali dibangkitkan dari alam kubur untuk menerima pengadilan dari Allah swt sebagai hakim yang Maha Adil.
Hal ini sesuai dengan Firman Allah swt. dalam surat Al-Haj: 7 yang berbunyi :

وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيْهَا وَأَنَّ اللّٰـهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُوْرِ ﴿الحج:7﴾

artinya: “dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur” (QS.Al-Hajj [22]:7)



B. Ayat-ayat al-Quran tentang keadaan ketika hari kiamat
  • Gambaran kedahsyatan hari kiamat bisa menyebabkan wanita menyusui melalaikan anak yang disusuinya, ibu hamilpun melahirkan anaknya seketika, seperti dilukiskan dalam QS.Al-Hajj [22]:1-2

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيْمٌ يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللّٰـهِ شَدِيْدٌ  ﴿الحج: -١﴾

artinya: “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya” (QS.Al-Hajj [22]:1-2)

QS Al Qori’ah: 1-5

اَلْقَارِعَةُ ﴿١﴾  مَا الْقَارِعَةُ  ﴿2﴾  وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ  ﴿3﴾ يَوْمَ يَكُوْنُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوْثِ ﴿4﴾  وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِ ﴿القارعة:  ﴾5

artinya:“Hari Kiamat. apakah hari Kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran. dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.” (QS Al-Qori’ah [101]:1-5).

C. Nama-nama Hari Kiamat
  1. Yaumul Qiyamah (Hari Kiamat)
  2. Yaumul Akhir  (Hari Akhir)
  3. Yaumus-Sa’ah (Masa yang ditetapkan)
  4. Yaumul-Hisab (Hari perhitungan)
  5. Yaumul-Waqiah (Peristiwa yang pasti berlaku)
  6. Yaumul-Haqqah (Peristiwa yang sebenarnya)
  7. Yaumul- Qariah (Hari yang menggemparkan)
  8. Yaumuz-Zalzalah (Hari goncangan)
  9. Yaumul- Jaza’ (Hari pembalasan)
  10. Yaumul-Fasl (Hari keputusan)

D. Macam macam kiamat

  1. kiamat sugra ( Kiamat Kecil) yaitu terjadinya keamatian yang menimpa kehidupan seseorang, misalnya matinya seseorang karena sakit, kecelakaan , kena musibah banjir, longsor dan lain lainnya
  2. Kiamat Kubra (kiamat besar) yaitu terjadinya kematian dan hancurnya alam semesta.

Materi Berupa Video


Mari Bertafakur

Mari Bertafakur Kalian tentunya sudah tahu bahwasannya agama merupakan pondasi hidup manusia sehari-hari. Dalam agama Islam, salat merupakan...