A. Kejujuran dan Keadilan
Kejujuran dan keadilan merupakan dua sifat mulia yang harus dimiliki setiap mukmin. Keduanya harus ditanamkan dan dibiasakan sejak usia dini. Di rumah, di sekolah dan di manapun harus terbiasa berperilaku jujur dan adil. Apalagi kalian generasi muda muslim yang akan menjadi pemimpin pada masa yang akan datang. Bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin yang jujur dan adil. Oleh karena itu kalian harus memegang teguh kedua perilaku mulia tersebut.1.Jujur
Setiap orang mendambakan keluarga harmonis dan penuh ketenangan. Kehidupan keluarga akan harmonis jika masing-masing anggota keluarga saling menghargai dan berperilaku jujur. Kejujuran dalam keluarga merupakan pondasi awal bagi kelangsungan kehidupan di masyarakat. Masing-masing anggota keluarga berperilaku jujur satu sama lain, dalam arti berkata apa adanya dan sesuai kenyataan. Orang tua berkata jujur kepada anak-anaknya. Demikian pula anak berkata jujur kepada orang tua. Bisa dibayangkan apa yang terjadi jika masing-masing anggota keluarga tidak jujur?. Tentu akan terjadi pertengkaran dan perselisihan. Benih permusuhan akan muncul dari perilaku tidak jujur.
Anggota keluarga, baik itu ayah, ibu, adik maupun kakak memiliki hak dan tanggung jawab masing-masing. Mereka butuh kerjasama dan kekompakan dari masing-masing anggota keluarga. Kerjasama dan kekompakan ini dapat terwujud jika masing-masing berperilaku jujur. Sebagai anak yang saleh tentu kalian menginginkan kehidupan keluarga yang harmonis. Oleh karena itu biasakanlah berperilaku jujur mulai dari rumah. Berperilaku jujur di sekolah sama pentingnya dengan berperilaku jujur di rumah. Seorang peserta didik hendaknya jujur kepada bapak ibu guru, karyawan dan teman di sekolah. Kejujuran peserta didik pada saat mengerjakan ulangan akan sangat membantu bapak ibu guru dalam mengevaluasi hasil pembelajaran. Berperilaku jujur kepada teman disekolah maka akan terjalin hubungan harmonis.
Semua anggota masyarakat akan hidup rukun dan damai jika masing-masing menjunjung tinggi kejujuran. Sebaliknya, ketidakjujuran akan berakibat konflik antar anggota masyarakat. Konflik yang terjadi ditengah-tengah masyarakat merupakan bencana sosial yang menakutkan. Karena hal ini bisa meluas menjadi tawuran antar warga. Sungguh, semua ini tidak dikehendaki bersama. Kejujuran harus diutamakan dalam setiap pergaulan, baik dirumah, sekolah maupun masyarakat. Kerugian akibat ketidakjujuran akan dirasakan oleh diri sendiri dan orang lain.
Seseorang yang tidak jujur akan sulit mendapat kepercayaan dari orang lain. Sementara orang lain yang pernah dibohongi akan merasa kecewa dan sakit hati. Kepercayaan tidak bisa dibeli dengan uang. Kepercayaan akan muncul jika seseorang jujur. Sebagai contoh, seorang yang jujur biasanya akan dipilih menjadi bendahara. Tugas bendahara sungguh sangat berat, karena harus mencatat dan membukukan keuangan dengan benar dan jujur. Setiap tugas dan kewajiban yang dilaksanakan dengan sebaik-baiknya pasti akan mendapat balasan dari Allah Swt berupa pahala. Dalam sebuah hadits riwayat Muslim.
Rasulullah Saw bersabda : “Seorang bendahara muslim yang melaksanakan tugasnya dengan jujur, dan membayar sedekah kepada orang yang diperintahkan oleh majikannya secara sempurna, dengan segera dan dengan pelayanan yang baik, maka ia mendapat pahala yang sama seperti orang yang bersedekah.” Sumber : Kitab Hadis Shahih Muslim.
2. Adil
Adil berarti memberikan hak kepada orang yang berhak menerimanya, meletakkan segala urusan pada tempatnya. Orang yang adil adalah orang yang memihak kepada kebenaran, bukan berpihak karena pertemanan, persamaan suku, maupun bangsa. Ajaran Islam menjunjung tinggi azas keadilan. Hal ini bisa difahami karena Islam membawa rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin). Oleh karena itu setiap muslim wajib menegakkan keadilan dalam posisi apapun. Apalagi seorang muslim yang menjadi polisi, jaksa, hakim atau aparat hukum lainnya harus menegakkan keadilan tanpa memandang suku, agama, status sosial, pangkat maupun jabatan. Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin akan terwujud apabila setiap muslim menegakkan keadilan.
Dalam sebuah hadits riwayat Nasa’i, Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya orang-orang yang berlaku adil akan ditempatkan di sisi Allah Ta’ala di atas mimbar-mimbar yang terbuat dari cahaya, di sisi sebelah kanan ‘Arrahman. Yaitu, orang-orang yang adil dalam menghukumi mereka, adil dalam keluarga mereka dan dalam mengerjakan tugas mereka.” Sumber : Kitab Hadis Sunan Nasa’i .
Allah Swt menegaskan bahwa kebencian terhadap suatu golongan, atau individu, janganlah menjadi pendorong untuk bertindak tidak adil. Ini menjadi bukti bahwa Islam menjunjung tinggi keadilan. Rasa benci kepada seseorang atau suatu golongan menjadi pintu masuk setan untuk menjerumuskan manusia kedalam lubang kehancuran. Bisa dibayangkan betapa sulinya ketika harus berbuat adil kepada orang atau golongan yang kita benci. Meskipun sulit, karena ini perintah agama maka harus dilaksanakan. Adil bukan berarti harus sama rata. Misalnya, ada orang tua memiliki tiga orang anak. Masing-masing masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Perguruan Tinggi (PT). Orang tua yang adil akan memberikan uang saku dengan jumlah berbeda karena kebutuhan mereka berbeda. Justru tidak adil jika orang tua tersebut memberikan uang saku dengan jumlah sama.
3. Memahami Dalil Naqli tentang Perilaku Jujur dan Adil
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakan kebenaran karena Allah Swt, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekal-sekali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah Swt, sungguh, Allah maha mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan” (QS Al-Maidah/5 ayat 8)
Ayat di atas menegaskan bahwa menegakkan keadilan harus karena Allah Swt semata, bukan karena kepentingan pribadi atau duniawi. Kepentingan pribadi atau duniawi harus dikesampingkan dalam menegakkan keadilan. Bahkan jika kita bersaksi untuk kepentingan kerabat dekat, maka kita pun harus bersaksi dengan mengatakan yang sebenarnya, meskipun kesaksian itu merugikannya. Demikian juga jika kita bersaksi untuk musuh, maka kita pun harus bersaksi dengan mengatakan yang sebenarnya, meskipun menguntungkannya. Bagaimana jika kebenaran itu dari orang kafir? Kita harus tetap berlaku adil dan menerima kebenaran meskipun muncul dari orang kafir. Bahkan jika kita menolak kebenaran dari yang kafir dikategorikan sebagai kezaliman.
Jadi, keadilan itu berlaku untuk semua, baik kawan maupun lawan. Kalau kebenaran yang datangnya dari orang kafir saja kita harus tetap menerimanya, maka kebenaran yang datangnya dari sesama muslim sudah jelas harus kita terima. Oleh karena itu menjadi sangat aneh kalau antara sesama muslim saja saling bertikai hanya karena masing-masing merasa bahwa pendapatnya yang paling benar. Berlaku adil dalam ayat di atas bermakna berusaha untuk adil dan menegakkan keadilan. Jadi setiap usaha untuk menegakkan keadilan dan perilaku menegakkan keadilan akan mendekatkan kepada ketakwaan. Semakin sempurna keadilan, maka semakin sempurna pula ketakwaan.
Rasulullah Saw dalam sebuah hadits bersabda : Artinya : “Hendaklah kalian bersikap jujur, karena kejujuran itu akan membawa pada kebaikan, sedangkan kebaikan akan membawa kepada surga”(HR Tirmidzi) Hadits di atas menegaskan bahwa kejujuran akan membimbing kepada kebaikan. Dan kebaikan akan membawa pelakunya ke surga. Seseorang yang jujur akan hidup dengan tenang. Ia menjalani kehidupan dengan penuh optimis dan semangat.
Berbeda jika seseorang pernah berdusta, tentu akan diselimuti rasa bersalah dan gelisah. Dusta yang pernah dilakukan akan ditutupi dengan dustadusta yang lain. Orang yang jujur juga akan mendapat kepercayaan dari orang lain. Kepercayaan tidak bisa dibeli dengan uang. Kepercayaan muncul karena seseorang memang layak mendapatkannya.
Abu Ubaidah bin Jarrah (Sahabat Nabi yang Sangat Jujur) Suatu ketika orang-orang Najran pernah datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata; “Ya Rasulullah, utuslah kepada kami seseorang yang jujur dan dipercaya.” Kemudian Rasulullah Saw bersabda: “Sungguh aku akan mengutus kepada kalian seseorang yang sangat jujur dan dapat dipercaya. Para sahabat merasa penasaran dan akhirnya menunggu-nunggu orang yang dimaksud oleh Rasulullah itu. Ternyata Rasulullah mengutus Abu Ubaidah bin Jarrah.” (Sumber : Kitab Shahih Bukhari).
Kejujuran dan keadilan merupakan dua perilaku terpuji yang harus dimiliki seorang muslim. Rakyat jelata merindukan pemimpin yang adil. Seorang tersangka merindukan keadilan seorang hakim. Seorang atlet menginginkan wasit yang adil dalam pertandingan. Demikianlah keadilan sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Bahkan doa seorang pemimpin yang adil akan diterima oleh Allah Swt.
4. Memahami Cara Menerapkan Perilaku Jujur dan Adil
Wahai anak saleh, tahukah kalian bagaimana cara menerapkan perilaku jujur dan adil dalam kehidupan sehari-hari? Caranya adalah dengan melatih diri secara terus menerus. Kedua perilaku terpuji tersebut, perlu dilatih dan dibiasakan setiap saat di manapun kalian berada. Jika seseorang sudah terbiasa jujur dan adil, maka kedua perilaku mulia ini akan melekat dalam dirinya. Lalu, kapan seseorang bisa mulai berlatih jujur dan adil? Jawabannya adalah mulai dari sekarang. Jangan menunda, mulai dari diri sendiri dan mulai dari sekarang untuk berperilaku jujur dan adil. Perilaku jujur dan adil ini harus dilatih dan dibiasakan sejak usia dini. Sebab pada usia dini, seorang anak akan sangat mudah dididik dan dilatih. Orang tua berperan penting dalam mendidik anak-anaknya untuk jujur dan adil. Orang tua harus menjadi teladan bagi anak-anaknya dalam menerapkan kejujuran dan menegakkan keadilan. Kejujuran dan keadilan seorang guru juga akan dicontoh oleh murid-muridnya.
Demikian pula dengan kalian, kejujuran dan keadilan yang kalian lakukan akan dilihat dan dicontoh oleh adik-adik kalian.
a. Menerapkan Perilaku Jujur Perilaku jujur dapat kita terapkan di rumah, sekolah, maupun masyarakat. Untuk memahami cara menerapkan perilaku jujur perhatikan contoh perilaku jujur berikut ini:
1) Di rumah, kita melaksanakan tugas yang diberikan orang tua dengan sebaiknya-baiknya. Misalnya, ibu minta tolong dibelikan minyak goreng dan kebutuhan pokok lainnya. Sebagai anak jujur, semua uang sisa kembalian diberikan kepada ibu. Hal ini berarti memegang dan menjalankan amanah dengan baik. Memberitakan sesuatu hal baik ke orang tua ataupun ke dalam lingkungan masyarakat.
2) Di sekolah, mengerjakan tugas yang diberikan bapak-ibu guru dengan penuh tanggung jawab. Tidak menyontek saat ulangan, melaksanakan piket sesuai jadwal, mentaati tata tertib sekolah, bertutur kata yang benar kepada bapak-ibu guru, karyawan, dan teman. Jika bersalah harus mengakui kesalahannya
3) Di masyarakat, kita dapat berperilaku jujur dalam rangka membangun masyarakat yang tenang, harmonis dan saling menghormati. Seseorang yang jujur tidak akan mengarang cerita atau gosip sehingga akan menimbulkan gaduh dan suasana lingkungan menjadi tidak kondusif, antara ucapan dan perbuatan. Seseorang yang jujur harus sama. Dengan berperilaku jujur, maka orang lain akan merasa aman dan tentram.
b. Menerapkan Perilaku Adil
Perilaku adil juga dapat kita terapkan di rumah, sekolah, maupun masyarakat. Untuk memahami cara menerapkan perilaku adil perhatikan contoh perilaku adil berikut ini:
1) Di rumah, misalnya setiap awal bulan ayah memberikan uang saku kepada ketiga anaknya, termasuk kalian sebagai anak pertama. Ayah menitipkan uang saku untuk kedua adikmu. Masing-masing mendapat Rp.100.000 dan Rp.50.000, sedangkan kamu mendapat Rp.200.000. Ayah memberikan uang saku secara adil berdasarkan tingkat kebutuhan anak-anaknya. Sebagai kakek, kalian harus adil kepada adik-adik kalian, yaitu memberikan hak uang saku kepada mereka sesuai perintah ayah.
2) Di sekolah, menghormati dan menghargai tugas ketua dan semua pengurus kelas. Kalian harus memperlakukan mereka dengan adil sesuai posisinya masing-masing di kepengurusan kelas. Bukan justru sebaliknya, meremehkan dan merendahkan mereka sebagai “pesuruh” kelas.
3) Di masyarakat, berlaku adil kepada tetangga dan warga dalam satu RT, RW ataupun kelurahan. Memperlakukan tetangga dengan baik, tidak merusak nama baiknya dengan menyebarkan cerita-cerita negatif. Tidak mengganggu tetangga dengan suara musik yang terlalu keras dari dalam rumah kita. Mengapa demikian? Sebab tetangga juga punya hak untuk dihormati dan diperlakukan dengan baik. Dengan memberikan hak kepada tetangga berarti kita telah berperilaku adil kepada tetangga.
C. Refleksi Akhlak Mulia
Kalian sekarang menjadi mengerti tentang kejujuran dan menegakkan keadilan. Jujur dan adil merupakan akhlak mulia yang sangat dianjurkan oleh Allah Swt. Keduanya akan membawa pelakunya meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Terkait dengan hal ini, lakukan intropeksi terhadap diri kalian masingmasing. Tanggapilah pernyataan-pernyataan berikut, sesuai dengan apa yang kamu rasakan dengan cara memberi tanda silang pada gambar yang sesuai.
prank termasuk dalam kategori apa?
BalasHapus1.Orang yang adil itu adalah orang yang...
BalasHapus2.Manfaat perilaku jujur...
3.Contoh perilaku jujur di sekolah...
1.orang yang adil adalah orang yang sesuai dengan standar hukum baik hukum agama, hukum positif (hukum negara), maupun hukum sosial (hukum adat) yang berlaku.
Hapus2.dipercayai oleh orang lain,terhindar dari fitnah,merasakan hidup damai dan bahagia
3.tidak mencontek ketika ulangan harian
(jawaban Resyifa Narisa)
1.orang yang berhak menerimanya,meletakkan segala urusan pada tempatnya
Hapus2. mudah dipercaya orang lain
3. tidak menyontek saat ulangan , melaksanakan piket sesuai jadwal ( shinta )
1.memihak kepada kebenaran
Hapus2.dapat diberi kepercayaan
3.mengembalikan barang teman yang telah dipinjam
(elsa yunita 8.1) :D
1.Orang yang adil adalah orang yang memihak kepada kebenaran, bukan berpihak karena pertemanan, persamaan suku, maupun bangsa.
Hapus2.-mendapat kepercayaan dr orang lain
-mendapat banyak teman
3.-mengerjakan tugas yang diberikan bapak-ibu guru dengan
penuh tanggung jawab.
-Tidak menyontek saat ulangan
-Melaksanakan piket sesuai jadwal
(zahra hayati alifa 8.1)
1.org yg adil adalah org yg memihak kebenaran, bukan karena pertemanan,suku dll
Hapus2. a.dapat meraih kesuksesan
b.mudah dipercayai org
c.terhindar dari fitnah
3.tidak mencontek saat ujian, mengembalikan barang yg kita pinjam (chadamly sulthon 8.1)
akibat dari ketidakjujuran ( pertanyaan amanda aurel nelta )
BalasHapustidak di percayai orang (sulthan 8.1)
Hapuskehidupan keluarga tidak akan harmonis
Hapus-hilangnya kepercayaan orang-orang kepada kita
Hapus-merugikan diri sendiri
-hilangnya teman
kehilangan jati diri (elsa yunita 8.1)
Hapus
HapusHidupnya senantisa gelisah tidak tenang karena bergelimang dosa dan mencemaskan kebohongannya terbongkar
akan sulit mendapat kepercayaan dari orang lain (shinta)
Hapustidak adanya orang ug mau berteman(nabil jacca 8.1)
Hapushidup nya selalu gelisah dan sering cemas (fajri yusran)
Hapushidup gelisah
Hapustidak dipercayai siapapun
menimbulkan dosa
(miftahul fadhillah rahmah 8.1)
akan terbiasa mengucapkan hal yang tidak benar (nurayni)
Hapus-hati mudah galau
Hapus-tidak lagi dipercaya
-akan dijauhkan oleh teman,saudara bahkan keluarga
(zahra hayati alifa 8.1)
tidak mendapatkan kepercayaan dari orang lain
Hapusakan di jauhi orang banyak orang
hati akan menjadi gelisah
( keysha erdita 8.1)
Menjadikan diri tidak tenang dan senantiasa was-was karena takut kebohongannya terbongkar.(rahmatan)
HapusMengapa pada zaman sekarang perilaku jujur dan adil sudah minim adanya (Nola Widya Putri 8.1)
BalasHapuskarna di pengaruhi oleh lingkungan,zaman,dan tidak ada nya kebiasaan berperilaku jujur dan adil sejak kecil (nurayni)
Hapuskarna banyak orang yang tidak bisa atau susah dalam berprilaku jujur dan banyakan yang suka berbohong(fitri nur oktaviani 8.1)
Hapuskaarna dipengaruhi lingkungan yg kurang baik dan pergaulan yg kurang baik
HapusKarena kejujuran pada zaman sekarang sudah jarang di tanamkan pada anak usia dini dan jujur tidak menjadi kebiasaan bagi sebagian orang , dan keadilan juga sudah minim karena sebagian banyak orang sudah lalai dengan keadilan dan ingin mementingkan kepentingan sendiri daripada kepentingan khalayak umum atau bisa juga di sebut dengan tamak/serakah , contohnya seseorang yang mengambil hak orang lain atau tidak membagi sama rata hak yang harusnya di dapatkan orang lain.
Hapuskeadilan harus diamalkan supaya kehidupan damai dan tidak ada kesalahpahaman
( Keysha erdita 8.1)
karna pengaruh pergaulan yang salah dan cara didik yang salah...dan karna banyak yang tidak tahan akan godaan (miftahul fadhillah rahmah 8.1)
Hapuskarena pengaruh lingkungan,sehingga membuat seseorang sangat sulit untuk jujur dan mengakui kesalahannya (resyifa narisa)
Hapusmerasa nyaman berbohong karena merasa hidup tidak sulit
Hapus(elsa yunita 8.1)
karena disebabkan adanya pergaulan yang salah, didikan org tua, zaman dll (chadamly sulthon 8.1)
HapusSalam Anak Genap :)
Apakah surat al-maidah ,ayat 8 saja yang menjelaskan tentang perilaku jujur dan adil ? ( Olivia Yuri Salsabila )
BalasHapustidak,ada surat al-ahzab ayat 70 dan 71,dan ada beberapa hadist (nurayni 8.1)
Hapusprilaku jujur juga dijelaskan di surat al-ahzab ayat 70 dan 71 dan juga di dalam hadis Tirmidzi (fajri yusran )
Hapustidak,juga terdapat pada surat al-ahzab ayat 70 dan 71 yang menjelaskan tentang kejujuran juga (fitri nur oktaviani 8.1)
Hapustidak...yang menjelaskan tentang perilaku jujur dan adil tidak hanya surah al-maidah ayat 8 saja. perilaku jujur dan adil juga di jelaskan di Surah Al Ahzab ayat 70 dan beberapa hadist lainnya
Hapusiya,karena:
HapusAl-Qur'an Surat Al-Maidah Ayat 8.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Maidah : 8)
Ayat ini memerintahkan kepada orang mukmin agar melaksanakan amal dan pekerjaan mereka dengan cermat, jujur, dan ikhlas karena Allah Swt., baik pekerjaan yang bertalian dengan urusan agama maupun pekerjaan yang bertalian dengan urusan kehidupan duniawi. Karena hanya dengan demikianlah mereka bisa sukses dan memperoleh hasil balasan yang mereka harapkan.
jawaban dari Miftahul fadhillah rahmah 8.1
Hapustidak,karena terdapat juga pada surat al-ahzab ayat 70-71 dimana menjelaskan tentang kejujuran (resyifa narisa)
Hapustidak , ada juga surat al - ahzab ayat 70 dan 71 yang menjelaskan tentang kejujuran (shinta)
Hapusiya,karena:
HapusAl-Qur'an Surat Al-Maidah Ayat 8.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Maidah : 8)
Ayat ini memerintahkan kepada orang mukmin agar melaksanakan amal dan pekerjaan mereka dengan cermat, jujur, dan ikhlas karena Allah Swt., baik pekerjaan yang bertalian dengan urusan agama maupun pekerjaan yang bertalian dengan urusan kehidupan duniawi. Karena hanya dengan demikianlah mereka bisa sukses dan memperoleh hasil balasan yang mereka harapkan.
(Dicky Satria8.1)
tidak
Hapustidak, di surat al azhab ayat 70-71 juga menjelaskan tentang perilaku jujur dan adil dan di hadist pun juga ada
Hapus(Chadamly sulthon 8.1) salam anak genap:)
kenapa banyak orang yang tidak melaksanakan perilaku jujur dan adil dalam kehidupan sehari hari?(Umarul nadhif ramadhan 8.1)
BalasHapusKarena kebanyakan orang lebih memilih keuntungan di awal
Hapusseperti menemukan dompet yang berisi uang tetapi menggunakannya untuk kepentingan pribadi(Dicky Satria8.1)
Salam anak genap😀
karna tidak di biasakan sejak kecil,dan lebih memilih mendapatkan keuntungan yg ada (nurayni)
Hapuskarena sejak kecil tidak menerapkan prilaku jujur dan adil
Hapuskarena tergoda akan keuntungan yang didapatkan dan tidak memedulikan akibat setelahnya (Miftahul Fadhillah Rahmah 8.1)
Hapuskarena kebanyakan orang tidak mau berusaha dan ingin hal yg instan
Hapuskarena tidak ditanamkan sejak dini ( contoh : melihat atau mendapatkan uang di jalan dan mengambilnya)
Hapusoleh karena itu sebagian orang mengambilnya untuk mendapatkan keuntungannya (keysha erdita 8.1 )
karena banyak orang lebih memilih berbohong dari pada rugi (nabil jacca 8.1)
HapusApakah kejujuran akan mendekat kita ke surga, bagaimana maksudnya?? (Muhammad Nabiil Althaaf 8.1)
BalasHapusYa,karena kejujuran merupakan amal yang paling baik.Jadi semakin kta sering bersikap jujur semakin banyak pula amal baik kita yang tentunya mendekatkan kita ke surga,,,tetapi harus dibarengi dengan shalat,membaca Al-Qur`an,dan zikir.
Hapus(Dicky Satria8.1)
iya karena kalau kita jujur kita akan dapat balasan dari allah yaitu pahala , dan di dunia kita akan dapat amanah, dipercayai bayak orang
Hapusya,karena sikap jujur merupakan sikap terpuji yang di sukai allah swt jika kita berbuat jujur maka kita akan mendapat kan pahala dan bisa menghilangkan dosa kita (fitri nur oktaviani)
Hapusiya,karena jujur akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan akan membawa kita ke surga
Hapusyap,karena kejujuran akan membuahkan hasil yang sempurna baik didunia maupun diakhirat nanti
Hapuselsa yunita 8.1
jujur akan membawa kepada kebaikan dan siapa yang jujur akan mendapat pahala dan siapa yang banyak pahala akan masuk kepada surganya allah
Hapuskeysha erdita 8.1
Apakah boleh jika seseorang tidak jujur (bohong) demi menghindari pertengkaran? (Rania Anjani 8.1)
BalasHapusboleh...karena berbohong untuk menghindari pertengkaran/perselisihan (bohong demi kebaikan) (Miftahul Fadhillah Rahmah 8.1)
HapusBoleh asalkan itu tidak berdampak buruk pada diri kita serta orang tersebut.(Dicky Satria)
Hapusboleh saja ,jika hal tersebut didasari hal yg baik dan juga hal itu berujung pada hal positif (fajri yusran )
Hapusboleh,karna berbohong demi kebaikan tidak di larang dalam agama (nurayni)
Hapusboleh karena bertujuan untuk menghindari pertengkaran dan memutuskan tali silaturahmi antara kita
Hapusboleh,karna itu berbohong karena menghindari pertengkaran dan perselisihan bukan karena berbohong dalam berbuat jahat (fitri nur oktaviani 8.1)
Hapusboleh jika kita berbohong demi kebaikan di bolehkan oleh allah
Hapusboleh tapi hanya dalam kondisi dan syarat tertentu
HapusKenapa kejujuran dan keadilan harus ditanamkan dan dibiasakan sejak usia dini? (Yuga Pratama 8.1)
BalasHapusKejujuran merupakan suatu perbuatan baik yang di sukai Allah SWT. jika jujur di tanamkan kepada anak sejak dini maka jujur akan menjadi kebiasaan dan akan membawa seseorang kepada kebaikan [ contoh: dipercayai oleh orang dan mendapat amanah atau kepercayaan dari orang lain ]
Hapus( Keysha erdita 8.1 )
karena kalau sejak dini akan terbiasa sampai tua jika tidk dari dini maka sifat buruk susah di ubah (nabil jacca 8.1)
HapusAgar saat dewasa nanti kita terbiasa berperilaku jujur dan adil.(Dicky Satria8.1)
Hapussupaya tertanam di dalam diri kita untuk berperilaku jujur dan adil kerana manfaatnya bayak sekali
Hapussebab pd saat usia dini seorang anak akan sangat mudah di didik dan dilatih (Chadamly sulthon)
Hapuskarna melatih kejujuran pada anak sejak dini perlu dilakukan agar anak kelak dapat tumbuh menjadi pribadi yang baik dan dapat dipercaya semua orang.(nurayni 8.1)
Hapuskarena jika kita membiasakan prilaku jujur dari kecil/dini kita akan terbiasa samapai besar(fitri nur oktaviani 8.1)
BalasHapusagar ketika sudah dewasa tidak terbiasa berbohong
BalasHapus(resyifa narisa)